Kamis, 25 April 2013

Kajian dan Seminar

 Sabtu, 02 Maret 2013
Bismillahirahmanirrahim...



Montee

"Motivasi Traning For Teens"

Manusia diciptakan untuk bergerak,
Rasulullah saw sangat aktif secara fisik, beliau diceritakan dalam kisah hidupnya,
berjalan sangat cepat seperti sedang turun dari gunung, sangat cepat sambil mengucapkan salam saat bertemu para sahabat dan karib kerabat lainnya.



Sedikit intermezo tentang Rasulullah saw teladan serta panutan umat islam sedunia.
Saya mau sedikit berbagi materi Seminar/Pelatihan yang di adakan montee pada waktu lalu, yaitu temanya tentang : " Belajar Sukses"

1. Bergerak
Bergerak disini bukan asal bergerak begitu saja, tapi bergerak yang mendatangkan manfaat bukan malah mudorat, misalnya bergerak berolahraga, membantu teman, belajar, bekerja atau bahkan membantu orang tua. Sepertinya kata bergerak sangat lah luas artinya. Tergantung kita mengartikannya masing-masing.

2. Terlibat
Dengan terlibat akan meningkatkan kesadaran diri untuk melanjutkan, bahwa terlibat melakukan sesuatu itu tidaklah buruk, sebenarnya dengan anda bergerak anda sudah mulai terlibat tapi belum sepenuhnya. Terlibat misalnya sebelumnya saat di kelas anda hanya duduk, diam dan mendengarkan penjelasan guru/dosen anda, tapi terlibat disini maksud bukan cuma itu, anda bisa bertanya saat ada materi yang tidak dimengerti, bahkan anda bisa menjelaskan pendapat anda tentang materi yang telah di jelaskan, anda setuju atau bahkan tidak sama sekali dengan sebuah alasan, Anda mengatakan setuju atau tidak tanpa alasan pun untuk memulai itu sudah bisa dikatakan terlibat. 
Anda pribadi adalah orang yang luar biasa. Anda adalah kuncinya, jika anda ingin melakukannya bukan hanya memikirkannya, maka apapun bisa anda lakukan. :)
"Motivasi untuk Belajar"




 



Minggu, 21 April 2013

Materi Kuliah & Tugas" Q

Tugas Kapita Selekta 1 :











Tugas Kapita Selekta 2 :






Tugas Kapita Selekta 3 :










Tugas Kewirausahaan "Bisnis Plan" :








Kamis, 11 April 2013

Laporan Proyek II


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat sekarang  ini di Politeknik Pos Indonesia khususnya jurusan Teknik Informatika semakin berhati-hati dan semakin serius dalam melaksanakan penyimpanan arsip. Hal ini sangat berguna untuk memudahkan jurusan dalam pengelolaan pengarsipan yang ada. Karena menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus informasi di era globalilasasi ini, perlu adanya sistem Administrasi yang akurat baik. Begitu pula halnya Kampus Politeknik Pos Indonesia khususnya jurusan Teknik Informatika yang tidak lepas dari banyaknya arsip-arsip yang harus didata dan membutuhkan pengarsipan yang baik. Karena arsip merupakan sumber data yang merupakan bukti dan rekaman dari segala kegiatan dan transaksi yang terjadi di dalam jurusan Teknik Informatika.
Hal ini disebabkan oleh karena manusia selalu memerlukan catatan atau rekaman dari setiap pekerjaan yang dilakukan sekaligus arsip merupakan alat bantu mengingat segala keperluan di Jurusan Teknik Informatika baik untuk kepentingan pembuktian yang otentik dari data tersebut.
Oleh karena merasa pentingnya suatu sistem pengarsipan di jurusan Teknik Informatika, maka pada proyek kali ini akan dicoba membuat suatu aplikasi untuk pengarsipan khususnya di jurusan Teknik Informatika untuk membantu mengarsipkan semua data-data yang ada di Jurusan Teknik Informatika. Semoga dengan pembuatan aplikasi ini dapat membantu jurusan Teknik Informatika dalam proses pengarsipan data-data penting di antaranya adalah SK dosen, data mahasiswa, data nilai, surat masuk maupun surat keluar lainnya.
Pekerjaan tata usaha dan sejenisnya merupakan proses penyelenggaraan yang menyangkut tentang data atau keterangan yang harus dicatat atau diolah secara teratur, sehingga segala sesuatu yang menyangkut tentang data atau keterangan tersebut mempunyai kegunaan atau nilai tertentu, sehingga arsip yang diperlukan dapat dengan mudah ditemukan.
Dengan menyimpan data atau keterangan tersebut, terdapatlah surat atau warkap yang disebut dengan arsip. Salah satu tugas bagian pengarsipan pada jurusan Teknik Informatika adalah membuat laporan mengenai surat-surat yang diterima maupun yang dikeluarkan oleh jurusan Teknik Informatika. Hal ini masih dilakukan secara manual dengan bantuan Microsoft Excel dan penyimpanan di lemari yang pada proses pencarian data lagi akan memakan waktu yang lumayan lama, sehingga informasi yang dihasilkan kurang akurat karena banyak kemungkinan kesalahan dalam proses penyajian laporan tersebut. Pada pembuatan aplikasi ini menggunakan program Visual Basic.Net sebagai alternatif untuk pemecahan masalah pengarsipan mengingat kegiatan tesebut rutin digunakan. Dengan pengembangan ini diharapkan proses pengarsipan sampai pada tahap pembuatan laporan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat sesuai dengan prosedur yang ada.
Berdasarkan uraian diatas dengan masalah yang dialami oleh Jurusan Teknik Informatika, maka di ambil judul Laporan Proyek II ini yaitu “APLIKASI PENGARSIPAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BERBASIS CLIENT-SERVER”.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi oleh jurusan Teknik Informatika, maka dilakukan observasi untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang perlu ditangani dan dikendalikan secara bijak  berdasarkan pengetahuan yang didapat di jurusan Teknik Informatika sebagai mahasiswa/i. Hal ini perlu dilakukan sebagai bahan atau data dalam pengembangan aplikasi pengarsipan yang bertujuan memberikan kontibusi jlan keluar (solusi) yang efektif, efisien dan kompetitif dari masalah-masalah esensial yang perlu ditangani.
Dibawah ini disertakan masalah-masalah yang ditemukan pada saat menganalisa proses pengarsipan dan proses pembuatan laporan pada jurusan Teknik Informatika sebagai berikut :
1.      Proses permintaan dan pembuatan surat yang masih dilakukan dengan cara penulisan  langsung pada buku khusus permintaan dan pembuatan surat yang telah disediakan.
2.      Pendataan arsip surat masuk dan surat keluar serta files lainnya yang diperlukan dengan jurusan Teknik Informatika belum terintegrasi sehingga rekapitulasi laporan pengarsipan belum efisien, hal ini menyebabkan masih adanya keterlambatan transformasi informasi antara pimpinan dan bagian terkait, maupun antara bagian-bagian yang ada pada jurusan Teknik Informatika.
3.      Masalah keamanan penyimpanan data pengarsipan surat yang masih tidak teratur, sehingga mengakibatkan penyimpanan terlihat kurang rapi.
4.      Proses pencarian data/arsip lama yang membutuhkan waktu lebih lama, karena lupa menyimpanan di loker yang mana, karena saking banyaknya data arsip yang menumpuk.
1.3  Tujuan
Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah :
1.      Untuk membantu proses pembuatan surat yang sebelumnya masih harus ditulis langsung, supaya bisa diproses secepat  mungkin.
2.      Untuk membantu terintegrasinya rekapitulasi pengarsipan jurusan Teknik Informatika.
3.      Membantu keamanan data pengarsipan surat masuk dan surat keluar dengan penyinpanan dalam bentuk softcopy dengan cara scanning.
1.4  Ruang Lingkup
Aplikasi ini memiliki ruang lingkup yang meliputi proses pengarsipan yang terjadi, membantu pencarian pada sekretaris dan tata usaha serta pihak terkait lainnya untuk arsip-arsip yang dibutuhkan. Agar pokok permasalahan pembuatan “Aplikasi Manajemen Arsip jurusan Teknik Informatika Berbasi Client-Server” ini dapat terarah dan tidak keluar dari ruang lingkupnya, maka perancangan Aplikasi ini diberi batasan-batasan permasalahan yang kami buat, seperti berikut :
1.      Analisa dan pengembangan aplikasi/sistem pengarsipan surat yang ada pada jurusan Teknik Informatika di Politeknik Pos Indonesia.
2.      Aplikasi pengarsipan surat yang dilakukan berupa surat masuk dan surat keluar yang ada pada Jurusan Teknik Informatika di Politeknik Pos Indonesia.
3.      Sistem akan memproses data berupa surat masuk dan surat keluar sampai pada proses pembuatan laporan.
1.5  Sistem Penulisan
Sistematika penulisan dari laporan Sistem Aplikasi Pengarsipan terdiri dari :
           BAB. I Pendahuluan, berisi latar belakang yang berisi ulasan ringkas mengenai Aplikasi Pengarsipan jurusan Teknik Informatika Berbasis Client-Server. Identifikasi masalah menjelaskan masalah-masalah yang didapat. Tujuan berisi tujuan untuk apa Aplikasi Pengarsipan jurusan Teknik Informatika Berbasis Client-Server. Ruang lingkup menjelaskan batasan-batasan pembuatan Aplikasi Pengarsipan jurusan Teknik Informatika Berbasis Client-Server. Kemudian sistematika penulisan yang akan dilaporkan pada pembuatan Laporan pembuatan Aplikasi Pengarsipan jurusan Teknik Informatika Berbasis Client-Server.
BAB. II Landasan Teori, berisi uraian tentang teori yang mendukung objek Proyek II, yaitu pembatasan masalah dan software yang digunakan pada pembuatan Aplikasi Pengarsipan jurusan Teknik Informatika Berbasis Client-Server.
BAB III Analisis dan Perancangan, berisi mengenai analisis dan perancangan, dimana analisis tersebut terdiri dari analisis sistem yang sedang berjalan, analisis prosedur / flowmap yang berjalan, analisis sistem yang akan dibangun, analisis kebutuhan aplikasi serta analisis kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras. Sedangkan perancangan itu sendiri terdiri dari perancangan database, struktur menu, perancangan interface, dan perancangan design aplikasi.
BAB IV Implementasi dan Pengujian, bab ini menjelaskan mengenai implementasi beserta pengujian dari hasil proyek yang telah dibuat, teknik pengujian, prosedur dan pengujian bentuk antar muka.
BAB V Kesimpulan dan Saran, merupakan bagian akhir(penutup) dari laporan yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil proyek yang telah dibuat, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan proyek lebih lanjut.

 
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Aplikasi
2.1.1 Pengertian Aplikasi Pengarsipan
Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna (Conolly, 2002: 14).[1]
Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.
Arsip yang dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan sebagai “warkat”, pada dasarnya dapat diberikan pengertian sebagai setiap catatan tertulis , baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan tentang sesuatu subjek(pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat seseorang dalam mengelola dan menyimpan suatu data.
Berdasarkan undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan, pasal 1 ayat a dan ayat b, menetapkan bahwa yang dimaksud dengan arsip adalah:
a.       Naskah-naskah yang dibuat atau diterima oleh lembaga-lembaga Negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam bentuk tunggal atau kelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah atau swasta sekalipun.
b.      Naskah-naskah yang dibuat atau yang diterima oleh badan-badan swasta atau perorangan, dalam bentuk corak apapun baik dalam bentuk tunggal ataupun  kelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan kebangsaan.

Pengarsipan adalah setiap catatan baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai suatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat demi keperluan organisasi atau universitas baik untuk keperluan administrasi maupun kepentingan pembuktian otentik dari data tersebut. Pengarsipan dapat diartikan sebagai proses mengklasifikasi, menata dan menyimpan arsip agar arsip tersebut dapat secara cepat ditemukan pada suatu kebutuhan. Bisa juga dikatakan bahwa fungsi dasar pengarsipan adalah menyimpan arsip dalam suatu tempat yang aman dengan suatu cara yang memungkinkan penemuan tertentu dengan cepat.
            Pengarsipan data disuatu lembaga sangatlah penting, dengan adanya pengarsipan yang baik dapat membantu tata usaha, sekretaris atau pihak berkepentingan lainnya dalam penyimpanan data dengan baik, membantu proses pencarian apabila membutuhkan suatu data penting. Arsip adalah segala hal yang dapat merekam suatu kejadian peristiwa baik berupa surat-surat maupun media lain yang menjadi bahan informasi penting baik bagi organisasi maupun instansi pemerintah.
            Di samping istilah arsip, dikenal juga istilah berkas dan warkat. Berkas adalah beberapa lembaran arsip yang disusun menurut berbagai kesamaan baik itu kesamaan urusan atau kegiatan maupun kesamaan jenis atau masalah. Warkat dan arsip mempunyai pengertian yang hampir sama yaitu sama-sama merupakan catatan tertulis atau gambar yang memuat suatu keterangan peristiwa tertentu.
Sehingga dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa arsip adalah kumpulan warkat atau tempat penyimpanan kumpulan warkat atau berkas-berkas yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan kembali.
            Sedangkan kearsipan adalah kegiatan yang berkenaan dengan pengurusan arsip-arsip, baik arsip dinamis maupun arsip statis. Menurut Mulyono, dkk.(1985:3) memberikan pengertian mengenai kearsipan yaitu: sebagai tata cara pengurusan penyimpanan warkat menurut aturan dan prosedur yang berlaku dengan mengingat 3 unsur pokok yang meliputi:
1.      penyimpanan (sorting),
2.      penempatan (placing), dan
3.      penemuan kembali.
G.R. Tery Lewar dalam Winardi (1986) mengatakan bahwa pekerjaan kearsipan bukan hanya menyimpan surat-surat atau dokumen-dokumen untuk tujuan disimpan. Kearsipan mencakup pula pekerjaan yang menempatkan (placing) dan mencari (finding). [2]
Pengertian kearsipan menurut Moekijat (1985:86) adalah kearsipan (penyusunan dan penyimpanan surat) merupakan bagian pekerjaan kantor yang sangat penting, informasi tertulis yang tepat mengenai keputusan, pikiran-pikiran, kontrak-kontrak, saham-saham, dan transaksi lainnya yang harus tersedia apabila diperlukan. [3]
Sedangkan kearsipan menurut Komarudin (1993:191) adalah proses penyusunan dan penyimpanan warkat atau kopenya(salinannya) sehingga dengan cara itu warkat tersebut dapat ditemukan dengan mudah jika diperlukan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kearsipan adalah suatu proses kegiatan pengaturan dan penyusunan arsip dengan mempergunakan suatu sistem tertentu, sehingga ketika arsip-arsip sewaktu-waktu diperlukan dapat mudah untuk menemukannya kembali. [4]
Sedangkan tujuan kearsipan yang sesuai dalam pasal 2 Undang-undang nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.
Aplikasi pengarsipan adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas berupa catatan baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai suatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat demi keperluan organisasi atau universitas baik untuk keperluan administrasi maupun kepentingan pembuktian otentik dari data tersebut.




2.2 Pengertian Client Server
            Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu:
1.      Service (layanan)
Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layananny. Server sebagai provider, client sebagai konsumen.
2.      Sharing resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3.      Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris)
Many-to-one relationship anatara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4.      Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan lokasi server harus mudah diakses dari client.
5.      Mix-and-Match
Perbedaan server client platforms.
6.      Pesan berbasi komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan jawaban.
7.      Pemisahan interface dan implementasi
Server bisa upgrade tanpa memperngaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.



Hardware
System
Client Proses
Client Server System
Client Proses
System
Hardware
Application
 





Hardware
System
Client Proses
Hardware
System
Client Proses
Application Client Server                  Client                 request                     Server
 

                                                                         response




                                                gambar 1. client server system

2.3  Analisis dan Perancangan
2.3.1 Unified Modeling Language (UML)
            Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa standar untuk  spesifikasi, visualisasi, konstruksi dan dokumentasi sistem perangkat lunak. UML memberikan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML merupakan bahasa pemodelan dan bukan merupakan suatu metodologi atau model proses tertentu, sehingga UML dapat digunakan dalam berbagai jenis metodologi dan proses pengembangan perangkat lunak. UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya. UML lebih sesuai untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti Java, ASP.Net, VB.Net, C#, C++ dan lain-lain. Akan tetapi, UML tetap dapat digunakan untuk pemodelan aplikasi struktural misalnya dengan menggunakan bahasa pemrograman VB 6.0 atau C.
            UML mendefenisikan 13 buah diagram resmi yang terbagi menjadi 3 kelompok besar diagram yaitu structure diagram, behavior diagram dan interaction diagram. Yang tergolong ke dalam structure diagram yaitu Class Diagram, Component Diagram, Composite Structure Diagram, Deployment Diagram, Object Diagram, Package Diagram. Yang tergolong ke dalam behavior diagram yaitu Activity  Diagram, Usecase Diagram, State Machine Diagram. Sedangkan yang tergolong ke dalam Interaction Diagram yaitu Sequence Diagram, Communication Diagram, Interaction Overvieq Diagram dan Timing Diagram. Tetapi UML yang sering digunakan dari ketiga kelompok tersebut yaitu Class Diagram dari kelompok Structure Diagram, Usecase Diagram dari kelompok Behavior Diagram dan Sequence Diagram dari kelompok Interaction Diagram.[4]

2.3.2  Use Case Diagram
            Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Martin,2005 : 44).

2.3.3  Sequence Diagram
            Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan (Martin,2005 : 48).

2.3.4  Class Diagram
            Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
 The UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modeling of large and complex systems.  The UML is a very important part of developing object oriented software and the software development process.  The UML uses mostly graphical notations to express the design of software projects.  Using the UML helps project teams communicate, explore potential designs, and validate the architectural design of the software.
2.3.5   Flowchart
Flowchart merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menggambarkan tahapan penyelesaian suatu masalah dengan menggunkan simbol-simbol yang mudah dimengerti, standard dan mudah digunakan. Penyelesaian masalah dengan menggunkan  flowchart harus jelas, sederhana, efektif, dan tepat.
Ada dua metode flowchart yaitu :
1.        Sistem flowchart yaitu menggambarkan procedure dalam sistem yang dibentuk.
2.        Program flowchart yaitu diagram alir  yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah.[5]

2.4  Implementation
2.4.1  Microsoft Visual Studio.NET
Microsoft Visual Studio.NET merupakan lingkungan pemrograman yang mempermudah tahapan desain, development, debugging, dan deployment dari aplikasi berbasis .NET dan XML Web service, serta meningkatkan efisiensi developer dengan menyediakan lingkungan pemrograman yang sudah biasa digunakan dan bias di share. Sebagai development tool, Visual Studio .NET menyediakan dukungan untuk berbagai bahasa pemrograman, tools untuk membuat web, windows dan XML web service, data akses, dan error handling, termasuk debugging local, remote dan tracing, bahkan cross language debugging. Ini memungkinkan developer untuk bekerja pada bahasa yang lebih dia kuasai, tanpa harus belajar bahasa pemrograman yang baru untuk tiap project baru.[6]

2.4.2  Basis Data
Basis data atau database adalah kumpulan dari data dan informasi yang tersimpan secara sistematis dalam komputer. Untuk memperoleh data atau informasi dari sebuah database dapat digunakan sebuah program komputer. Dalam database terdapat suatu hubungan yang disebutrelasi. Dengan adanya relasi maka akan terjadi hubungan antar data yang efektif untuk mengurangi pengulangan data yang sama (redundancy).

2.4.3  SQL Server
Microsoft SQL Server adalah perangkat lunak Relational Database Management System (RDMS) yang handal produk dari Microsoft. Pada awalnya digunakan untuk bisnis dengan basis data skala kecil sampai menengah, tapi berkembang hingga digunakan di dunia bisnis dengan basis data berskala besar. [7]

2.5  Teori Pengujian
Pengujian software adalah elemen kritis dari jaminan kualitas software  dan merupakan review akhir dari spesifikasi, perancangan, dan pengkodean. Pada saat pengujian, engineer membuat serangkaian kasus uji yang bertujuan untuk “merusak” software yang telah dibuat. Untuk setiap produk rekayasa perangkat lunak bisa di uji dengan 2 cara yaitu :
1.      Untuk mengetahui fungsinya, dilakukan dengan mendemonstrasikan fungsi tersebut bisa berjalan dengan sempurna atau ada error (black box testing).
2.      Mengetahui cara kerja internal dari produk (white box testing).


2.6   Teknik Pengujian
2.6.1        Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Teknik pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian dari spesifikasi, desain, dan pengkodean (Kristanto, 1994: 53).[6]

a.      Teknik Pengujian White Box
Pengujian white-box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case ((Kristanto, 1994: 56).
Dengan menggunakan metode pengujian white-box, perekayasa sistem dapat melakukan test case sebagai berikut :
1.      Memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu model telah digunakan paling tidak satu kali.
2.      Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan fals.
3.      Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada  batas operational mereka.
4.      Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasinya.

b.      Teknik Pengujian Black Box
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
1.      Fungsi-fungsi yang tidak besar atau hilang
2.      Kesalahan interface
3.      Kesalahan dalam struktur data
4.      Kesalahan kinerja
5.      Inisialisasi dan kesalahan terminasi

2.6.2        Strategi Pengujian
Dalam strategi pengujian perangkat lunak sering mengacu pada istilah validasi dan verifikasi. Verifikasi mengacu pada sekumpulan aktivitas untuk memastikan apakah pengimplementasian perangkat lunak sudah benar untuk menjalankan fungsit ertentu. Sedangkan validasi mengacu pada sekumpulan aktivitas untuk memastikan perangkat lunak yang telah dibangun dapat ditelusuri sesuai dengan kebutuhan customer.

a.      Pengujian Unit
Pengujian ini berfokus pada usaha verifikasi pada inti terkecil dari design perangkat lunak yaitu modul.

b.      Pengujian Integrasi
Pengujian integrasi adalah teknik sistematis untuk mengkonstruksi struktur program sambil melakukan pengujian untuk mengungkap kesalahan sehubungan dengan interfacing. Pengujian ini dapat menggunakan strategi top down, button up,  maupun campuran (Kristanto, 1994: 60).

c.       Pengujian Validasi
Pengujian validasi terdiri dari pengujian alpha dan pengujian beta. Pengujian alpha dilakukan pada sisi pengembang oleh seorang pelanggan. Pengujian ini dilakukan pada lingkungan yang terkontrol. Sedangkan pengujian bisa dilakukan pada satu atau lebih pelanggan oleh pemakai akhir perangkat lunak. Pengembang biasanya tidak ikut serta dalam pengujian ini.

d.      Pengujian Sistem
Pengujian dilakukan secara bersama-sama dengan elemen sistem yang lain, misalnya perangkat keras baru, informasi dan data, dan lain-lain, yang meliputi integrasi dan validasi sistem.



2.7   Rekayasa Perangkat Lunak
2.7.1        Model Proses
Dalam pengumpulan data-data yang dapat digunakan seebagai bahan dalam pembangunan Aplikasi Manajemen Pengajuan Proposal Proyek II di Politeknik Pos Indonesia dengan menggunakan metode wawancara. Selain itu, pembuatan aplikasi ini juga menggunakan metode waterfall, dimana proses-proses dilakukan secara berurutan. Berbeda dengan pemodelan proses lainnya, metode waterfall ini melakukan pengembangan secara bertahap sehingga pembuat dapat secara jelas melakukan patokan waktu untuk melaksanakan suatu proses terlebih dahulu. Proses-proses tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

 
Pada tahap analisis yaitu pengumpulan data-data yang dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan aplikasi yang berlanjut pada tahap pendesignan yang merupakan tahap perancangan pembangunan. Tahap pendesign-an dilakukan untuk membuat modul-modul yang merupakan hasil dari analisis tadi. Setelah tahap design terlaksana, maka tahap selanjutnya adalah implementasi. Pada tahap ini, dilakukan pengkodingan pada midul-modul yang telah disiapkan pada tahap sebelumnya. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap produk yang dibuat. Pengujian berdasarkan pencapaian tujuan pengembangan sistem, tingkat keamanan, keakuratan, dan lain sebagainya. Jika sistem informasi yang dibangun telah melewati tahap pengujian, maka sistem yang dibangun dapat digunakan oleh jurusan Teknik Informatika di Politeknik Pos Indonesia. Dalam penggunaannya dibutuhkan perawatan terhadap sistem dan lingkungannya untuk menjaga produktifitas sistem. Sistem dapat dikembangkan lagi jika terdapat perubahan-perubahan kebijakan perusahaan atau instansi yang berdampak pada perubahan metode pengelolaan data di tempat tersebut.
Adapun metode waterfall ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan metode yang lain. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihan Metode Waterfall:
a.       Terhadap alur yang jelas dalam membangun sistem
b.      Terdapat tahapan-tahapan yang pasti telah siap sebelum memasuki tahapan berikutnya
c.       Kebutuhan sistem dapat dipenuhi secara bertahap
d.      Resiko kegagalan proyek menjadi lebih kecil.
Kekurangan Metode Waterfall:
a.         Pembagian proyek kedalam tahap-tahap berurutan yang berbeda mengakibatkan   kesulitan dalam merespon perubahan kebutuhan konsumen
b.         Kekurangan utama model waterfall  adalah kesulitan untuk mengakomodasi perubahan setelah proses tersebut berjalan.
Metode lain yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah seperti metode prototype. Secara ideal, prototype adalah suatu mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dihasilkan. Prototype berlaku sebagai sistem pengenal, bukan sebagai sistem yang benar-benar dihasilkan untuk dioperasionalkan. Tahapan-tahapan pada model proses prototyping adalah sebagai berikut:
a.       Paradigma prototyping  diawali dengan komunikasi. Pengembangan dan pengguna bertemu dan mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang diinginkan
b.      Literasi prototyping direncanakan secara cepat, demikian juga pemodelan dalam bentuk rancangan segera dibuat. Perancangan yang cepat berfokus pada penggambaran aspek-aspek perangkat lunak yang akan dilihat oleh pengguna, seperti tampilan antarmuka pengguna dengan sistem, atau format tampilan output.
c.       Rancangan yang cepat ini akan membawa kearah pembuatan program (konstruksi) dari prototype. Prototype diserahkan dan dievaluasi oleh pengguna.
       Umpan balik dari pengguna digunakan untuk memperbaiki kriteria kebutuhan perangkat lunak. Hal ini dilakukan berulang-ulang dimana prototype disesusaikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, sementara pada saat yang sama pengembang memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang diinginkan pengguna untuk dipenuhi.
       Kelebihan dari model proses prototype adalah mempermudah dalam pembuatan perangkat lunak karena dapat mengikuti permintaan pelanggan dan menyesuaikannya dengan perangkat lunak yang akan dibuat. Sedangkan kekurangan dari model proses prototype adalah terlalu banyaknya versi perangkat lunak yang dibuat untuk menyesuaikan permintaan pelanggan.